Minggu, 03 Mei 2015

isi hatiku part 2

isi hatiku part 2

Isak tangisku tak akan mampu
Untuk mengetahui kenyataan
Yang sebenarnya......

kini isak tangisku dalam kenyataan mengetahui semuanya ku masih menangis walaupun ku sudah tau

Butiran tetes air mata ini sudah keluar
Untuk sekian ribu kalinya
Namun tetap ku tak menemukan kenyataan

kini butiran tetes air mata ini sudah keluar untuk sekian juta kalinya... menangisi kenyataan yang telah ku ketahui


Ya Tuhan tunjukanlah kebenaran
Agar tak ada lagi air mata yg menetes
Aku tak sanggup Tuhan.......

ya tuhan terima kasih walaupun ku harus menunggu lama kini Engkau telah menunjujkan kebenaran walaupun air mata ini masih tetap menetes

Berikan aku kekuatan Tuhan.....
Agar mampu menggapai rahasiamu
Yang tak seorangpun tau, tentang rahasia itu

aku ikhlas... dan ridho jika memang ini sudah jalanku... kini ku telah mengetahui kebenaran rahasia itu... kini ku telah tau

Sebenarnya aku tak sanggup.....
Namun ku masih kuat untuk menanti
Menanti suatu hal yang mungkin akan indah

penantianku selama ini sia2 tak ada keindahan dari ending cerita ini hanya ada keikhlasan... ku harus ikhlas dia bersama wanita lain... mungkin ini indah untuknya... ku hanya bisa ikhlas... biar kebencianmu pudar kepadaku kurelakan kau bahagia dengan pilihanmu...

Walaupun harus bergelimangan air mata
Walaupun aku sudah lelah, dan walaupun
Aku harus menahan sakit, pedih, dan kecewa....

sakit pedih dan kecewa ini sudah biasa menjadi makanan sehari hari ku... biarlah kini ku makan juga buah yang ku tanam dari bibit keburukan...

AKU RELA............................................................

aku sadar siapa diriku

diujung tanduk ketika bintang sedikit lagi dapat kuraih...

maafkan aku kebencianmu tidak bisa kubalas dengan kebencian lagi...

ini salahku...
biarkan ku makan buah yang ku tanam dari bibit keburukan...

namun kenapa buah yg dulu manis kini terasa asam bahkan pahit...

bodohnya aku bertanya seperti itu... padahal aku sudah tau jawabannya...

linglung ditengah keramaian...
tak ada tangan yg bisa meraihku dr keramaian ini...
tak ada teriakan manja untuk sekedar menanyakan dimana diriku...
tidak ada rasa khawatir disaat aku ada dikeramaian itu... tidak ada tangan yg hadir sekedar mengulurkan untuk ku genggam agar aku merasa aman walaupun dikeramaian...

aku terlalu sayang bahkan aku terlalu sakit untuk mengetahui kenyataan...
namun pada akhirnya kenyataan berteriak dan memaksa aku untuk mengetahuinya...

sakit...
tapi sakit ku ini mungkin tidak sebanding dari yang kau dapatkan...

aku sadar...
berdiriku kini bagai jurang didepan mata...
bagai cahaya dikala gelap berada disisi kananku...
bagai taman indah yang ditumbuhi bunga2 warna warni disebelah kiriku...

aku bingung...
aku harus melangkahkan raga ini kemana...