Minggu, 03 Mei 2015

aku sadar siapa diriku

diujung tanduk ketika bintang sedikit lagi dapat kuraih...

maafkan aku kebencianmu tidak bisa kubalas dengan kebencian lagi...

ini salahku...
biarkan ku makan buah yang ku tanam dari bibit keburukan...

namun kenapa buah yg dulu manis kini terasa asam bahkan pahit...

bodohnya aku bertanya seperti itu... padahal aku sudah tau jawabannya...

linglung ditengah keramaian...
tak ada tangan yg bisa meraihku dr keramaian ini...
tak ada teriakan manja untuk sekedar menanyakan dimana diriku...
tidak ada rasa khawatir disaat aku ada dikeramaian itu... tidak ada tangan yg hadir sekedar mengulurkan untuk ku genggam agar aku merasa aman walaupun dikeramaian...

aku terlalu sayang bahkan aku terlalu sakit untuk mengetahui kenyataan...
namun pada akhirnya kenyataan berteriak dan memaksa aku untuk mengetahuinya...

sakit...
tapi sakit ku ini mungkin tidak sebanding dari yang kau dapatkan...

aku sadar...
berdiriku kini bagai jurang didepan mata...
bagai cahaya dikala gelap berada disisi kananku...
bagai taman indah yang ditumbuhi bunga2 warna warni disebelah kiriku...

aku bingung...
aku harus melangkahkan raga ini kemana...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar