Foto Nindy Vierlia waktu bayi berumur
1bln
Disuatu sore pada
tanggal 16 September 1990, seorang anak perempuan dilahirkan disuatu rumah
sederhana kediaman saudara orangtua di Purwakarta, dalam keadaan sehat Wal
afiat. Sampai adat sunda bilang “marhabaan” untuk pemberian nama seorang bayi
yang baru lahir, maka diberilah sebuah nama yang indah yaitu Farida Aryani oleh
orangtuanya. Tapi sayangnya nama yang indah itu pun terpaksa diganti dengan
nama yang tak kalah indah menjadi Nindy Vierlia, karena nama adalah sebuah doa
sebab itulah ibu menggantinya, ada yang bilang nama farida itu biasanya jadi
anak yang “badung” (nakal).
Kemudian nama Nindy
Vierlia pun sah setelah pembuatan akte kelahiran, Mengapa sebab bulan lahirpun
berbeda karena sebulan setelah kelahiran baru dibuatkan akte kelahiran dari
situlah sampai sekarang menjadi 16 Oktober 1990. Saya tumbuh dibawah bimbingan
kedua orangtua di Kota Tanjung priok Jakarta Utara, dimana ayah saya bekerja sebagai
wirausaha dibidang melapisi perhiasan dengan emas untuk menafkahi keluarga
sementara sang ibu tinggal dirumah untuk mengurus saya. Tepatnya ditahun 1995
saya mendapatkan seorang adik perempuan yang dinamakan Siti Fatimah, sayangnya sang
adik hanya bisa menemani saya selama 7 bulan karena sakit panas yang tidak bisa
ditahannya hingga sang adik dipanggil yang Maha Kuasa.
Nindy Vierlia yang
biasa dipanggil Neng (nama paggilan waktu kecil), ternasuk anak yang cerdas dan
mudah mengerti di usia saya yang baru 5thn saya sudah bisa membaca dan menulis, sang ibupun tidak ragu langsung
mendaftarkan saya masuk sekolah dasar 1995, namun saya mengulang kelas satu
dikarenakan tidak mengikuti ujian semester karena sakit dan terpaksa
melanjutkan sekolah di Madrasah ibtidaiyyah Attaqwa 26 di bekasi 1996, dibawah
bimbingan neneknya, pada tahun 2000 gencar-gencarnya dinamakan tahun Milenium
saya tepaksa pindah sekolah mengikuti orangtua di Karawang tepatnya di SD Karawang
Wetan xii, alhamdulliah saya termasuk anak yang tidak pemalu dan mudah beradaptasi,
tidak ada mata pelajaran yang terlalu sulit menurut saya, sejak SD saya sangat
menyukai ekstrakulikuler Pramuka, tahum 2002 saya berhasil menamatkan sekolah
Dasar, setelah tamat SD 2002 saya tidak melanjutkan sekolah, ibu malah mengirim
saya belajar agama di Pondok Pesantren & yayasan Fisabilillah Jakarta
Timur, 1 tahun lamanya saya belajar agama dengan keketaan dan peraturan di
pondok tersebut, namun dengan sabar dan senang hati serta ikhlas saya
menjalaninya, namun rasa bosan pasti datang juga, rasa ingin melanjutkan
sekolahpun muncul dengan kuat, saya rindu sekali dengan ekstrakulikuler favorit
yaitu pramuka, lalu saya menceritakan
keinginan tersebut kepada orangtua, ibu pun mendukung akhirnya dengan beberapa
proses yang panjang masuklah saya di MTS Assyafi’iyah Jakarta Timur pada tahun
2003.
Dengan bersemangat saya
memulai hari-hari pertama disekolah MTS (setara dengan SLTP) selain pramuka
sayapun mengikuti organisasi sekolah OSIS, walaupun tidak menjadi ketua saya
tetap bangga menjadi bendahara OSIS, Nindy kecil hingga remaja tak jauh beda, sering
sakit-sakitan apalagi saat di Jakarta jauh dari orangtua dengan peraturan yang
ketat di pondok pesantren saya sering sekali mendapat hukuman tidak dikasih
makan pagi, karena tidak bisa bangun untuk sholat berjamaah Subuh mungkin
pengaruh itu juga yang membuat lambung saya sering sakit dan terkena tipus, perlu
diketahui pesantren tersebut tidak seperti pesantren modern-modern tetapi
menyatu dengan yayasan ibupun harus mengeluarkan biaya sendiri untuk menyekolahkan
saya.
Semester 2 kelas dua
saya sakit parah terkena tipus, sehingga terpaksa pindah sekolah di SLTP PGRI 2
Karawang dan kembali tinggal bersama orangtua, seusai lulus pada tahun 2006
saya melanjutkan lagi sekolah di Jakarta Timur, dan tinggal bersama nenek,
setelah lulus saya tidak langsung melanjutkan keperguruan tinggi, akan tetapi
memilih untuk tinggal di Karawang dengan orangtua, dan bekerja dahulu lulus
sekolah tahun 2009 tidak lama kemudian saya mendapat kerja di PT.ROYAL COTTON
INDONESIA di Klari.
Terbesit dibenak ingin
melanjutkan pendidikan kuliah, tahun 2010 bulan November saya pindah kerja di
PT.HEINZ ABC INDONESIA sampai sekarang, dengan tekun dari hasil gaji bulanan
saya mengumpulkan lembar rupiah demi rupiah untuk melanjutkan tekad meneruskan
kuliah, Alhamdulillah dengan ridho Allah SWT masuklah saya di UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG 2011 hingga sekarang walaupun kuliah sambil bekerja terkadang
tersa melelahkan tapi tidak meyurutkan semangat saya untuk menggapai cita-cita,
menjadi guru. Sekian biografi hidup saya yang merumitkan, mudah-mudahan bisa
bermanfaat bagi yang membaca dan bisa menjadi inspirasi, amin. SEKIAN WASSALAM.
Karawang
13 feb 2012
NINDY
VEIRLIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar