isi hatiku part 2
Isak tangisku tak akan mampu
Untuk mengetahui kenyataan
Yang sebenarnya......
kini isak tangisku dalam kenyataan mengetahui semuanya ku masih menangis walaupun ku sudah tau
Butiran tetes air mata ini sudah keluar
Untuk sekian ribu kalinya
Namun tetap ku tak menemukan kenyataan
kini butiran tetes air mata ini sudah keluar untuk sekian juta kalinya... menangisi kenyataan yang telah ku ketahui
Ya Tuhan tunjukanlah kebenaran
Agar tak ada lagi air mata yg menetes
Aku tak sanggup Tuhan.......
ya tuhan terima kasih walaupun ku harus menunggu lama kini Engkau telah menunjujkan kebenaran walaupun air mata ini masih tetap menetes
Berikan aku kekuatan Tuhan.....
Agar mampu menggapai rahasiamu
Yang tak seorangpun tau, tentang rahasia itu
aku ikhlas... dan ridho jika memang ini sudah jalanku... kini ku telah mengetahui kebenaran rahasia itu... kini ku telah tau
Sebenarnya aku tak sanggup.....
Namun ku masih kuat untuk menanti
Menanti suatu hal yang mungkin akan indah
penantianku selama ini sia2 tak ada keindahan dari ending cerita ini hanya ada keikhlasan... ku harus ikhlas dia bersama wanita lain... mungkin ini indah untuknya... ku hanya bisa ikhlas... biar kebencianmu pudar kepadaku kurelakan kau bahagia dengan pilihanmu...
Walaupun harus bergelimangan air mata
Walaupun aku sudah lelah, dan walaupun
Aku harus menahan sakit, pedih, dan kecewa....
sakit pedih dan kecewa ini sudah biasa menjadi makanan sehari hari ku... biarlah kini ku makan juga buah yang ku tanam dari bibit keburukan...
AKU RELA............................................................
MISS_GALAU_SEJATI
Minggu, 03 Mei 2015
aku sadar siapa diriku
diujung tanduk ketika bintang sedikit lagi dapat kuraih...
maafkan aku kebencianmu tidak bisa kubalas dengan kebencian lagi...
ini salahku...
biarkan ku makan buah yang ku tanam dari bibit keburukan...
namun kenapa buah yg dulu manis kini terasa asam bahkan pahit...
bodohnya aku bertanya seperti itu... padahal aku sudah tau jawabannya...
linglung ditengah keramaian...
tak ada tangan yg bisa meraihku dr keramaian ini...
tak ada teriakan manja untuk sekedar menanyakan dimana diriku...
tidak ada rasa khawatir disaat aku ada dikeramaian itu... tidak ada tangan yg hadir sekedar mengulurkan untuk ku genggam agar aku merasa aman walaupun dikeramaian...
aku terlalu sayang bahkan aku terlalu sakit untuk mengetahui kenyataan...
namun pada akhirnya kenyataan berteriak dan memaksa aku untuk mengetahuinya...
sakit...
tapi sakit ku ini mungkin tidak sebanding dari yang kau dapatkan...
aku sadar...
berdiriku kini bagai jurang didepan mata...
bagai cahaya dikala gelap berada disisi kananku...
bagai taman indah yang ditumbuhi bunga2 warna warni disebelah kiriku...
aku bingung...
aku harus melangkahkan raga ini kemana...
maafkan aku kebencianmu tidak bisa kubalas dengan kebencian lagi...
ini salahku...
biarkan ku makan buah yang ku tanam dari bibit keburukan...
namun kenapa buah yg dulu manis kini terasa asam bahkan pahit...
bodohnya aku bertanya seperti itu... padahal aku sudah tau jawabannya...
linglung ditengah keramaian...
tak ada tangan yg bisa meraihku dr keramaian ini...
tak ada teriakan manja untuk sekedar menanyakan dimana diriku...
tidak ada rasa khawatir disaat aku ada dikeramaian itu... tidak ada tangan yg hadir sekedar mengulurkan untuk ku genggam agar aku merasa aman walaupun dikeramaian...
aku terlalu sayang bahkan aku terlalu sakit untuk mengetahui kenyataan...
namun pada akhirnya kenyataan berteriak dan memaksa aku untuk mengetahuinya...
sakit...
tapi sakit ku ini mungkin tidak sebanding dari yang kau dapatkan...
aku sadar...
berdiriku kini bagai jurang didepan mata...
bagai cahaya dikala gelap berada disisi kananku...
bagai taman indah yang ditumbuhi bunga2 warna warni disebelah kiriku...
aku bingung...
aku harus melangkahkan raga ini kemana...
Senin, 09 Desember 2013
isihatiku
LARAKU
Isak tangisku tak akan mampu
Untuk mengetahui kenyataan
Yang sebenarnya......
Butiran tetes air mata ini
sudah keluar
Untuk sekian ribu kalinya
Namun tetap ku tak menemukan
kenyataan
Ya Tuhan tunjukanlah kebenaran
Agar tak ada lagi air mata yg menetes
Aku tak sanggup Tuhan.......
Berikan aku kekuatan
Tuhan.....
Agar mampu menggapai rahasiamu
Yang tak seorangpun tau,
tentang rahasia itu
Sebenarnya aku tak
sanggup.....
Namun ku masih kuat untuk
menanti
Menanti suatu hal yang mungkin
akan indah
Walaupun harus bergelimangan
air mata
Walaupun aku sudah lelah, dan
walaupun
Aku harus menahan sakit,
pedih, dan kecewa....
<<<<<AKU
RELA>>>>>
Senin, 13 Februari 2012
PUISI "TENTANG CINTA" KARYA NINDY VIERLIA SENDIRI
"TENTANG CINTA"
Alunan melodi cinta yang sangat menyentuh kalbu..... Melayang tinggi meretakkan seluruh isi alam semesta..... Menyatukan satu insan denga insan yang lain mempertemukannya dalam satu ikatan indah, dan mempereratnya dengan kasih sayang tulus, maka jagalah ia !!!..... Dengan cinta dan kasih mu..... Janganlah pernah memberi harapan hampa..... mengecewakan belahan hatimu dengan hanya memberi cinta palsu mu..... Sayangilah ia dengan tulus..... Meski engkau menyayanginya tanpa rasa cintamu..... Meski rasa cintamu tak seperti rasa cintanya kepadamu.....Getar asmara yang ia rasakan tak kan mungkin dapat kau rasakan juga kepadanya..... Hati yang mewakili semua perasaan kita, dari hatilah kita dapat merasakan adanya rasa kasih, cinta, sayang, begitu juga sakit.....Akan tetapi, tetaplah jaga alunan melodi cinta kalian..... Tetaplah dalam tangga nada indahnya cinta..
Sabtu, 11 Februari 2012
HYMNE UNSIKA
Berkibarlah diatas persada
Panji almamater tercinta
Universitas Singaperbangsa
Pengemban tugas nan luhur
Mencerdaskan putra pertiwi
Titian menuju masa depanku
Singaperbangsa almamaterku
Tegarlah namamu
Sebagai lumbung ilmu
Wahana pencipta sarjana
Penggerak pembangunan
Hai civitas akademika
Kita galang persatuan
Dengan Tri Darma
Kita wjudkan masyarakat adil makmur
Sentosa, , , , , , , , Sejahtera, , , , , , , , ,
Rabu, 08 Februari 2012
CERPEN "Senyum Yang Hilang Di Panti Asuhan" Karya NINDY VIERLIA sendiri
Senyum yang hilang di panti asuhan
Disini aku sedang terpaku didepan panti asuhan, yang tak terfikir oleh ku bisa berada, dan bisa menjadi bagian dari tempat yang menurut ku menyeramkan dan tidak asyik. Semenjak berada dipanti ini mulai dari datang sampai sekarang, tak pernah ada lagi senyum ceria dari ku, sebab itulah aku selalu dijuluki “si jutek” oleh anak-anak panti.
Aku merenung mengulang kembali kejadian sebelum berada disini, dan mengapa aku bisa disini.
Isak tangis ku tersedu-sedu menangisi kepergian kedua orang tua, “sudahlah sayang yang sabar kan masih ada tante, ishhhht, dalam hatiku bergumam, tante Rika saudara ku satu-satunya yang aku kenal, kali ini aktingnya bagus sekali, didepan semua yang menghadiri pemakaman kedua orangtua ku, dia sangat baik, ternyata setelah ku ketahui semua sifatnya begitu kejam dan serakah.
Akuteringat pula pada kecelakaan maut yang merenggut nyawa kedua orangtua,
Minggu pagi 26 januari 2009, “Dinaaaa…, panggil mama dengan nada yang kencang, (ya tepat nya itulah nama ku) “ yaaaa mama… jawabku, “cepat bereskan barang-barang yang mau dibawa, mamah dan papah menunggu dibawah, “cepat!!! Nanti kita kesiangan, perintah mama, mama memang tidak suka orang yang lelet, “hehe padahal aku lelet banget makanya kalau mama nyuruh pasti saja selalu berakhir dengan kata cepat!!!, hari itu tidak ku sangka adalah hari terakhir bersama kedua orang tua ku.
Perjalanan dari rumah sampai pertengahan jalan semua lancar-lancar saja, rencana kami akan berlibur ke puncak, sesaat tiba-tiba dari arah berlawanan bus besar seperti hilang kendali dan menyerobot begitu saja melewati pembatas jalan hingga masuk ke arah jalan yang sedang kami lalui, sialnya mobil kami tepat berhadapan degan bus yang hilang kendali, sehingga kecelakaanpun tidak terhindarkan.
Setelah kejadian itu aku tak ingat lagi, setelah sadar aku sudah berada dirumah sakit, spontan aku teringat mama papa , dan bertanya kepada suster dengan paniknya, “suster mana mama papa saya????
Tak sanggup lagi aku mengingat semuanya, sehingga sampai berada dipantipun tak pernah lagi aku tersenyum, sedikitpun tak pernah tersirat diwajah ku senyuman itu
Ternyata tante Rika mengambil semua hak-hak aku, termasuk harta kekayaan orangtua ku, “ahhhhh tak mau lagi mengingat-ingat kekejaman tante Rika, cukuplah penderitaan ini, hanya keadilan saat ini yang kubutuhkan, sebab kini aku merasa tidak punya apa-apa dan merasa tidak pantas, tidak berguna lagi hidup ku didunia ini, andai saja keadilan berpihak pada ku sekarang, mungkintidak seperti ini.
“heh…… jutek, “ya allah kagetnya.. terlontar begitu saja dari mulut ku, “ciee sadar … gumam si Astri, cewek super bawel doyan gangguin anak-anak yang ada di panti ini, tapi walaupun seperti itu dia adalah sahabatku, “ woy sadar loe ngelamun mulu, dasar cewek jutek”, pasti saja dia menjuluki seperti itu.
“apa sih loe ganggu-ganggu gw kebiasaan deh, “yeh ge-er siapa yang gangggu loe? “hmmm gw Cuma mau bilang loe tuh dicariin bunda kiarana, ditunggu dikantornya, huft jantungku berdetak kencang, aku sangat kaget, biasanya bunda kirana hanya memanggil kekantornya jika aku bersalah, terus kasih hukuman, “kali ini apalagi ya? “woy apalagi apanya sih? celetuk cie astri, “ya apalagi…..? seru ku, “perasaan gw gak buat salah, kenapa gw dipanggil kekantor? “udah sana temuin dulu, siapa tau aja bukan buat dihukum, saran si astri, cewek bawel yang terkadang saran dan kata-katanya masuk akal juga.
“ya ya ya gw kekantor, dasar baweeeel, celetuk ku, “bukannya terima kasih loe, ‘iah terima kasih baweeeeeeeel, teriak ku sambil meninggalkannya pergi untuk segera menuju kantor bunda kirana, sepertinya beliau sudah menunggu lama.
ASSALAMUUU….
Belum sempat aku selesaikan salam, aku terkaget dan takut mengganggu, sebab setelah buka pintu terlihat ada seorang bapak-bapak yang belum terlalu tua, berpakaian rapi lengkap dengan jas dan sepatu hitam yang mengkilap serta dasi yang serasi dengan warna kemeja, hmmm semuanya amat rapi dan perfec. Jadi teringat astr,i jangan-jangan itu anak ngrjain aku lagi?
WALAIKUM SALAM….
Suara bunda kirana nan merdu menjawab salam ku yang terputus karena terkaget tadi, “sini-sini dina masuk!, suruh bunda kirana kepada ku yang masih melongo saja didepan pintu, tapi tak terlalu lama langsung aku masuk seperti yang bunda kirana suruh, “ini loh pak dina,
langsung saja tanpa basa basi lagi bunda kirana memperkenalkan bapak yang berpakaian rapih tersebut kepada ku, sambil bersalaman aku sebutkan nama, “Dina pak, “owh cantiknya seperti ibu mu, gumam bapak itu, semakin penasaran saja aku, sebenarnya siapa sih sesosok bapak yang sedang berada percis dihadapan ku? “saya Raka panggil saya om Raka!, “iah om jawabku.
“Gini loh din om Raka ini ternyata pengacara orang tua mu, dia sudah lama mencari-cari, jelas bunda kirana, aku kaget perasaanku tak karuan, “iah dina sambung om Raka sudah lama sekali om mencari-cari kamu, tentang tantemu sudahlah jangan difikirkan lagi, ia sudah dibereskan oleh pihak yang berwajib,” aku terpaku mendengarkan om Raka berbicara, “sangat sulit sekali tantemu mengatakan keberadaanmu, “tapi sudahlah toh yang saya cari sudah didepan mata”, “sekarang kamu jangan bersedih lagi sayang, “kedatangan om kesini untuk menjemputmu kembali pulang kerumah.
“Ya allah aku tidak percaya, ku pandang bunda kirana dengan ragu, tetapi bunda kirana membalasnya dengan anggukan tanda membenarkan sekaligus setuju, “yang bener om? tanya ku dengan nada yang penuh keraguan, “iah sayang,” horeeeee bun aku pulang, suruku sambil memeluk bunda kirana yang telah sabar merawatku dengan segala kenakalan, horeeeee alhamdulillah senangnya aku, terima kasih ya ALLAH, Engkau menjawab semua doa-doa ku selama ini, terima kasih untuk bunda kirana sekali lagi, aku tidak akan melupakan engkau dan teman-teman semua.
“ayo dina bunda antar kekamar bunda bantu membereskan barang-barangmu, sekarang!!! “Sekarang om? Tanya ku secara spontan kepada Om Raka, Om Raka hanya mengangguk saja dengan tersenyum, ketika sampainya dikamar teman-teman bertanya tak henti-henti nya, bunda kirana langsung berbicara, anak-anak dina mau pulang sekarang ayo bersalaman kalian berpamitan, “hati-hati ya din, “jangan lupa sama kita-kita, “klo ada waktu main kesini, “harus lebih sering tesenyum ya, begitulah kalimat-kalimat dari teman-teman panti ketika bersalaman dengan ku.
“Tetapi aku tak melihat si astri bawel kemana anak itu?, sambil celingukan, dari belakang aku ditubruk dipeluk, “loe mau kemana din?, jangan tinggalin gw, “gw gak mau disini sendiri, hiks hiks hiks, suara astri terdengar sangat sedih isak tangisnya yang tak henti sambil memelukku, kuputar balik tubuhku mengusap air matanya yang membasahi pipi, astri, baru kali ini aku melihat dia menangis tersedu-sedu, biasanya dia yang paling ceria, “udah akh bukan gw yang harus loe tangisin! “gw gak pantes untuk air mata loe,” kita masih tetep sahabat kok, “setelah gw dah gak disini pun loe masih tetap sahabat gw, “dan loe gak sendirian disini, ada bunda kirana dan teman-teman “tapi loe janji akan slalu tersenyum ya? Pesan astir kepadaku, “Iah jawabku meyakinkan, “dina cepat pak Raka sudah menunggu,,,.suara bunda kirana terdengar, “Oke tri saatnya gw pergi gw gak mau liat loe nangis saat gw pergi, karna itu bisa buat gw gak rela tinggalin loe”, astri hanya menganggukkan kepala, sambil mengusap air matanya meski masih tersedu-sedu, kami berjalan berangkulan menuju depan panti, sesaat sebelum meninggalkan panti ini, aku bahagia, walaupun ada sedih, setelah ini aku akan berubah menjadi gadis yang slalu tersenyum.
SELESAI…
Langganan:
Postingan (Atom)